Heboh Pria Indramayu Telan Paku-Jarum Pentul, Ini Risiko Saat Mulai Karatan di Lambung

Heboh Pria Indramayu Telan Paku-Jarum Pentul, Ini Risiko Saat Mulai Karatan di Lambung


Jakarta

Heboh pria di Kabupaten Indramayu berinisial SH (22) dilarikan ke rumah sakit karena ditemukan ada 70 paku berkarat dalam perutnya. Tim dokter menyebut bahwa pria dengan masalah gangguan jiwa tersebut mengonsumsi paku dalam waktu satu tahun terakhir.

Tidak hanya itu, dokter Bahkan menemukan jarum pentul di dalam tubuhnya. Operasi selama dua jam dilakukan untuk mengeluarkan seluruh benda tajam dari tubuhnya. Rata-rata ukuran pakunya mencapai 4-7 sentimeter.

“Kondisinya pada saat itu memang Pernah berkarat dan kondisinya Pernah berkumpul menjadi satu di dalam lambung,” kata Direktur RSUD Indramayu dr Deden Bonni Koswara dikutip dari detikJabar.


Terlepas dari kejadian itu, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan besi yang masuk ke dalam sistem pencernaan dapat Mengoptimalkan risiko kelebihan zat besi. Hal itu dapat terjadi Seandainya ‘benda asing’ tersebut Pernah masuk dalam sistem pencernaan dalam waktu yang lebih lama, terlebih Seandainya besi Bahkan mulai berkarat.

“Besi berkarat Merupakan besi yang teroksigenasi. Pada prinsipnya Merupakan tetap zat besi. Kelebihan zat besi bisa menyebabkan hemokromatosis, konstipasi (susah buang air besar), BAB hitam, dan gejala lainnya bahkan bisa timbul gejala keracunan logam yang lebih berat. Tetapi bila yang terserap sangat sedikit Terkadang gejalanya tidak terlalu kelihatan,” kata dr Aru ketika dihubungi detikcom, Selasa (25/6/2024).



ADVERTISEMENT

“Besi dalam bentuk paku sulit dicerna, kelamaan karena oksigenasi maka Akan segera terbentuk karat yang prosesnya Akan segera membutuhkan waktu yang lama. Berbeda bila kita makan zat besi dalam bentuk serbuk halus yang bisa segera diserap oleh lambung kita dan Akan segera menyebabkan gangguan di sistem tubuh kita,” sambungnya.

Lebih lanjut soal dampaknya pada tubuh, bagaimana dengan risiko infeksi akibat besi berkarat masuk dalam tubuh? dr Aru menjelaskan bahwa secara umum karat pada besi tidak Akan segera menyebabkan infeksi.

Risiko infeksi baru Akan segera muncul Seandainya ada paparan dari kuman atau bakteri dari paku berbahan besi yang masuk dalam tubuh.

“Karat tidak menyebabkan infeksi kecuali ada kontaminasi kuman-kuman dan bakteri. Karat Merupakan besi yang teroksigenasi, sedangkan infeksi Merupakan paparan dari kuman,” kata dr Aru.

“Kalau misalnya pakunya diambil dari tanah atau tempat sampah yang kotor, Pernah bisa dipastikan ada kontaminasi kuman di dalamnya,” tandasnya.

Sumber Refrensi Berita : Detik.com > Heboh Pria Indramayu Telan Paku-Jarum Pentul, Ini Risiko Saat Mulai Karatan di Lambung