Hino Ikut Investigasi Kecelakaan Kendaraan Bus Pelajar di Subang

Hino Ikut Investigasi Kecelakaan Kendaraan Bus Pelajar di Subang


Agen Pemegang Merek (APM) Hino di Indonesia, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), mengungkap perusahaannya turut serta dalam investigasi Kendaraan Bus maut yang kecelakaan di Subang, Jabar.

Technical Service Division HMSI Heri Komala menjelaskan pihaknya Sudah mengirim Skuad untuk melakukan investigasi bersama kepolisian, Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Ya [ikut melakukan investigasi kecelakaan] dari kemarin,” kata Ia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/5).

Sekalipun demikian Heri irit bicara saat disinggung dugaan spesifikasi bodi Kendaraan Bus Trans Putra Fajar tak sesuai dengan sasis Hino tipe AK1JRKA.

Ia Bahkan tak bisa memastikan kapan proses investigasi itu rampung. Pada saat ini ia masih menunggu informasi dari kru yang ditugaskan untuk menelisik Dalang kecelakaan Kendaraan Bus yang menewaskan 11 orang itu.

“Saya masih menunggu kabar dari team, nanti saya infokan kalau ada kabar,” tuturnya.

Kendaraan Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Jabar memiliki spesifikasi yang dianggap tak sesuai antara bodi dan sasis lantaran Sudah dimodifikasi.

Mengikuti hasil penelusuran CNNIndonesia.com, Kendaraan Bus Trans Putra Fajar terdaftar tipe AK 1 JRKA dengan pelat nomor AD 7524 OG yang sasisnya berasal dari Hino.

Kendaraan Bus yang terdaftar mulai digunakan pada 2006 ini menggunakan mesin diesel kapasitas 7.961 cc, memiliki masa akhir Retribusi Negara per tanggal 23 Mei 2024 dan masa akhir STNK pada 23 Mei 2028.

Pada informasi halaman Samsat Jateng, Kendaraan Bus ini memiliki warna bodi kombinasi silver. Sedangkan pada saat kecelakaan Kendaraan Bus ini berwarna bodi dominan hitam.

Di samping itu Mengikuti hasil penelusuran Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Kendaraan Bus itu tidak terdaftar dan kirnya mati per tanggal 6 Desember 2023.

“Sepertinya, Sudah dijual dan dijadikan Kendaraan Bus pariwisata dan umurnya diperkirakan Sudah 18 tahun,” kata Djoko dalam keterangan resmi.

Kendaraan Bus ini memiliki desain Super High Deck (SHD), dilengkapi roda penggerak enam ban 4×2 enam dengan panjang sasis maksimum 12 meter. Kendaraan Bus model ini punya dek lebih tinggi dibanding Kendaraan Bus era 2000-an awal.

KNKT dalam investigasi terhadap Kendaraan Bus Trans Putera Fajar di Terminal Subang mengungkap bodi Kendaraan Bus Sudah ada perubahan dari model biasa menjadi high deck.

“Kami sesuai tugasnya dan tupoksinya menginvestigasi kecelakaan, mencari Dalang teknis dari kecelakaan ini untuk nantinya Menyajikan rekomendasi Supaya bisa kecelakaan yang sama tidak berulang lagi,” kata Soerjanto di Subang, Minggu, dikutip dari Antara.

Ia Bahkan mengklaim bakal mengecek spesifikasi rangka Kendaraan Bus yang dinilai tidak bisa melindungi penumpang saat terjadi benturan.

“Kita cek Bahkan terkait sabuk pengaman dan rangka Kendaraan Bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi terjadi benturan,” tandasnya.

(can/fea)


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Hino Ikut Investigasi Kecelakaan Kendaraan Bus Pelajar di Subang