Gurih Usaha Lotre di China, Tiket Ludes Rp338 T

—

China kehabisan tiket lotre di tengah perekonomian negara tengah goyah. Judi lotre laris dibeli kaum muda yang mencoba peruntungan saat ekonomi sulit.

Mereka mencari jalan pintas untuk memperoleh kekayaan saat pemulihan ekonomi pascapandemi yang tidak merata di Tiongkok. Penjualan tiket lotre melonjak, bahkan banyak penjual kehabisan stok.

“Ketika perekonomian melambat, lotre Mungkin Akan segera bergerak maju,” kata pendiri organisasi perdagangan non-pemerintah China Lottery Industry Salon, Su Guojing, dalam sebuah wawancara dengan situs penyiaran milik pemerintah CCTV, dikutip SCMP, Rabu (26/6).

Pada kuartal I-2024, Kementerian Keuangan China mencatat penjualan dari semua jenis lotre nasional melebihi US$20,6 miliar atau Rp338 triliun (kurs Rp16.425). Angka ini melonjak 19,7 persen dibandingkan tahun lalu (yoy).

Profesor keuangan dari Universitas Renmin, Zhao Xijun mengatakan orang beli lotre karena harga tiket undiannya Ekonomis, hadiahnya Bahkan tidak besar.

“Itu membuat orang Senang. Ini Merupakan hiburan. Mungkin ada orang yang membeli karena alasan ekonomi, berpartisipasi untuk menghilangkan stres,” ungkapnya.

Tiongkok Di waktu ini Bahkan sedang bergulat dengan pemulihan ekonomi pascapandemi yang tidak merata. Hal ini ditandai dengan ragu-ragunya konsumsi, krisis properti Sampai saat ini tingginya pengangguran kaum muda.

Perjudian di China secara umum Kenyataannya dilarang, kecuali lotre China Sports Lottery dan China Welfare Lottery. Dua jenis undian tradisional.

Dalam 10 tahun terakhir, industri lotre di China menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada 2023, jumlah perusahaan yang terkait judi meningkat sebesar 4.512 dari 2022. Ini menjadi angka pertumbuhan tertinggi dalam satu dekade.

Totalnya, ada 14.700 perusahaan terkait lotre yang terdaftar. Bisnisnya mencakup seluruh rantai pasok judl mulai dari percetakan tiket, distributor Sampai saat ini pengecer tiket.

(pta/sfr)