Sri Mulyani Senang Setoran Retribusi Negara Karyawan Tinggi: Mungkin Gajinya Naik

—

Pembantu Presiden Keuangan Sri Mulyani senang Retribusi Negara karyawan mennjadi penyumbang ketiga terbesar penerimaan negara dari Retribusi Negara per Mei 2024.

Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan total penerimaan Retribusi Negara per Mei 2024 mencapai Rp760,38 triliun. Nah, Retribusi Negara Penghasilan Pasal 21 alias PPh 21 merupakan kontributor terbesar ketiga dalam penerimaan Retribusi Negara.

“Untuk kontributor terbesar ketiga Merupakan PPh 21, ini Retribusi Negara karyawan. Sekalipun kondisi tekanan, tapi kita lihat Retribusi Negara karyawan itu masih membukukan pertumbuhan yang sangat tinggi, yaitu 28,9 (persen),” ucapnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (27/6).

“Ini Mungkin upah (atau) gaji mengalami perbaikan atau adanya kenaikan employment sehingga jumlah karyawan atau buruh meningkat. Ini hal yang cukup positif bagi masyarakat,” sambung Ani.

Penyumbang Retribusi Negara terbesar bagi penerimaan negara Merupakan Retribusi Negara pertambahan nilai (PPN) dalam negeri, dengan kontribusi 21,9 persen.

Sedangkan kontributor terbesar kedua datang dari PPh Badan mencapai 20,2 persen dari total penerimaan Retribusi Negara. Meski, Kenyataannya secara bruto mengalami kontraksi 27,3 persen dan dari sisi neto jatuh 35,7 persen.

“Ini artinya perusahaan-perusahaan mengalami penurunan signifikan dari sisi profitabilitasnya, terutama mereka yang berkaitan dengan Barang Dagangan. Karena 2023 mereka membukukan profit yang tinggi dengan Fluktuasi Harga Barang Dagangan,” jelas Ani.

Secara total, pendapatan negara merosot menjadi Rp1.123,5 triliun atau lebih rendah 7,1 persen secara year on year (yoy).

Penerimaan negara yang Pernah dikantongi pemerintah mencapai 40,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Di lain sisi, belanja negara tembus Rp1.145,3 triliun. Uang negara Pernah dibelanjakan 34,4 persen dari total pagu anggaran.

Keseimbangan primer Merupakan total pendapatan negara dikurangi anggaran belanja negara, di luar pembayaran bunga utang.

(skt/pta)