Bisnis  

Harga Minyak Masih Loyo Gara-gara Sinyal AS Tahan Suku Bunga Tinggi

Harga Minyak Masih Loyo Gara-gara Sinyal AS Tahan Suku Bunga Tinggi


Harga minyak kembali turun pada perdagangan Rabu (22/5) di tengah sinyal kebijakan suku bunga tinggi Lembaga Keuangan Pusat Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed).

Pasar memprediksi The Fed bakal mempertahankan level suku bunga AS yang tinggi dalam jangka waktu lama alias higher for longer karena Ketidakstabilan Ekonomi yang berkelanjutan.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen atau 0,5 persen menjadi US$82,45 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) turun 50 sen atau 0,6 persen menjadi US$78,16 per barel.


Selasa (20/5) lalu, The Fed mengatakan Dianjurkan menunggu beberapa bulan lagi untuk memastikan Ketidakstabilan Ekonomi Sungguh-sungguh kembali ke jalur target 2 persen, sebelum memangkas suku bunga.

Akibat tinggi biaya pinjaman ini, Peningkatan Ekonomi dan permintaan minyak bakal tertekan.

Investor Sekarang tengah menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed dan data mingguan persediaan minyak AS dari Badan Informasi Energi (EIA) AS yang Nanti akan dirilis Rabu waktu setempat.

Sementara itu, zona euro menjanjikan penurunan suku bunga pada 6 Juni di tengah prospek ekonomi yang lebih positif.

Pemimpin Negara Lembaga Keuangan Pusat Eropa Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Selasa bahwa Ia “sangat yakin” Ketidakstabilan Ekonomi zona euro terkendali.

(pta/pta)


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Harga Minyak Masih Loyo Gara-gara Sinyal AS Tahan Suku Bunga Tinggi