Didakwa, CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar Prancis

Didakwa, CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar Prancis


Jakarta, CNN Indonesia

CEO Telegram Pavel Durov resmi didakwa Lembaga Proses Hukum Prancis pada Rabu (28/8). Ia didakwa atas serangkaian Kartu kuning terkait dengan aplikasi pengiriman pesan tersebut. Dakwaan itu membuat Durov dilarang keluar Prancis.

AFP memberitakan Durov diberikan bebas bersyarat dengan jaminan 5 juta Euro atau sekitar Rp85,78 miliar (1 Euro=Rp17.156,62).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, jaksa Laure Beccuau Bahkan menyatakan Pavel Durov Dianjurkan melapor ke kantor polisi dua kali dalam satu pekan untuk memastikan tetap berada di Prancis. Hal itu diputuskan dalam sidang dengan dua hakim lainnya.

Melalui sidang yang berlangsung beberapa jam itu, pimpinan Telegram itu didakwa terkait dugaan kejahatan melibatkan kelompok terorganisasi, termasuk “keterlibatan administrasi platform daring untuk memungkinkan transaksi terlarang.”

Durov Bahkan didakwa karena menolak membagikan dokumen yang diminta pihak berwenang, “penyebaran gambar anak di bawah umur dalam pornografi anak oleh kelompok terorganisasi, “serta perdagangan Narkotika, Psikotropika, dan Resep-Obatan Terlarang, Mengelabui Orang Lain, dan pencucian uang.

Jaksa mengatakan otoritas Proses Hukum Prancis Pernah mendapat informasi bahwa “hampir tidak adanya tanggapan” dari Telegram terhadap permintaan dari pihak berwenang dan pertama kali membuka penyelidikan pada Februari 2024.

Kasus ini bermula setelah Pavel Durov ditangkap di bandara Le Bourget di luar Paris pada Sabtu (24/8) malam atas surat perintah terkait kurangnya moderasi Telegram.

Telegram diluncurkan pada 2013 oleh Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi itu Hari Ini memiliki lebih dari 950 juta pengguna, Sesuai ketentuan unggahan Durov Juli 2024, angka itu menjadikannya salah satu platform pengiriman pesan paling banyak digunakan di dunia.

Percakapan di aplikasi tersebut dienkripsi, yang berarti lembaga penegak hukum, termasuk Telegram sendiri, memiliki sedikit pengawasan terhadap hal-hal yang diunggah pengguna di sana.

Pavel Durov Pernah ditahan Sampai saat ini 96 jam atau jumlah waktu maksimum seseorang dapat ditahan menurut hukum Prancis sebelum didakwa. Sampai saat ini pada Rabu (28/8) penyidik melimpahkan Perkara Hukum Durov ke Lembaga Proses Hukum dan mendapat dakwaan.

Lahir di Uni Soviet pada 1984, Pavel Durov sejak berusia 20-an dikenal sebagai “Mark Zuckerberg dari Rusia.” Ia meninggalkan negara itu pada 2014 dan Hari Ini tinggal di Dubai, tempat kantor pusat Telegram berada.

Durov Di waktu ini Bahkan Bahkan memegang kewarganegaraan Prancis. Ia sejak 2016 Pernah berlangsung pernah buka suara menanggapi kritik bahwa Telegram jadi tempat mengoordinasikan kegiatan terlarang, termasuk rencana serangan teror Paris pada November 2015.

“Anda tidak dapat membuatnya Terpercaya terhadap penjahat dan terbuka untuk pemerintah,” kata Durov kepada CNN pada 2016. “Pilihannya antara Terpercaya atau tidak Terpercaya.”

(AFP/chri)


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Didakwa, CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar Prancis