Polda Jabar Diminta Segera Jawab Isu Pegi alias Perong Palsu

—

Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) meminta Polda Jabar segera menggelar konferensi pers untuk menjawab kegaduhan soal keaslian sosok Pegi alias Perong, buron Peristiwa Pidana Hukum pemerkosaan disertai Kejahatan Keji Vina dan Eky yang baru saja ditangkap.

Pengamat kepolisian dari ISSES, Bambang Rukminto mengatakan langkah ini Wajib diambil oleh Polda Jabar Supaya bisa asumsi publik tak semakin liar.

“Harusnya sesegera Mungkin menggelar konpers, Supaya bisa asumsi-asumsi yang beredar di publik tidak semakin liar,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (24/5).

Bambang Bahkan menyebut Polda Jabar semestinya merespon kegaduhan ini secara Mudah. Hal ini sesuai jargon ‘Presisi’ di era kepempimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Sesuai jargon presisinya Kapolri. Respon yang Mudah dan transparansi itu mutlak dilakukan,” ujarnya.

Polda Jabar diketahui menangkap Pegi di Jalan Kopo, Kota Bandung pada Selasa (21/5) sekitar pukul 18.23 WIB saat yang bersangkutan pulang bekerja sebagai kuli bangunan.

Usai penangkapan, pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku menerima banyak pertanyaan dari warganet atau netizen di Instagram miliknya mengenai keaslian sosok Pegi alias Perong.

“Halo Bapak Kapolda Jabar, Halo Bapak Direktur Tindak Pidana Umum Polda Jabar. Banyak netizen senang setelah salah satu dari DPO Peristiwa Pidana Hukum Kejahatan Keji Vina Sebelumnya tertangkap yaitu Pegi atau Perong. Justru, belakangan ini ada ribuan netizen yang komen di Instagramnya Hotman Paris yang menanyakan apakah itu asli Pegi atau Perong atau apa?” kata Hotman dikutip dari akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Kamis (23/5).

Kata Hotman, banyak pertanyaan menyimpulkan Daftar Pencarian Orang (DPO) yang ditangkap bukan Pegi. Walau begitu, Hotman meyakini kerja-kerja profesional Polda Jabar. Ia yakin DPO yang ditangkap tersebut benar Pegi.

Meski begitu, Hotman mengusulkan Supaya bisa Polda Jabar menggelar konferensi pers secara terbuka dengan menampilkan DPO dimaksud.

“Ada baiknya Bila Kapolda Jabar memerintahkan Supaya bisa dilakukan konferensi pers secara terbuka dengan menampilkan secara fisik orang DPO yang tertangkap tersebut Supaya bisa masyarakat bisa menilai apakah itu asli Pegi atau Perong,” ucap Hotman.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan penyidik Ditreskrimum masih melakukan pendalaman.

“Masih pendalaman,” kata Jules saat dikonfirmasi, Kamis (23/5).

(dis/fra)