Berita  

SYL Sebut Kunker Keluar Negeri untuk Atasi Masalah Pangan

SYL Sebut Kunker Keluar Negeri untuk Atasi Masalah Pangan


Mantan Pembantu Presiden Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Sebanyaknya perjalanan dinas dirinya keluar negeri dilakukan untuk kepentingan negara terkait ketahanan pangan Indonesia.

Hal tersebut sampaikan saat menanggapi pernyataan saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan terdakwa SYL dkk di Lembaga Proses Hukum Tindak Pidana Penyalahgunaan Jabatan (Tipikor), Senin (27/5).


“Ini berkaitan dengan urusan dengan pertanian, urusan makan Indonesia, di mana membahas soal makanan semua aspek dalam kehidupan bangsa ini,” kata SYL.

Ia pun menyebut Sebanyaknya kunjungan keluar negeri yang dilakukan atas persetujuan rapat Tim Pembantu Presiden yang digelar pemerintah.

“Memang apa yang dilakukan, apalagi perjalanan dinas itu memang disepakati dalam Tim Pembantu Presiden oleh semua Pembantu Presiden untuk melakukan diskresi kalau hal ini Sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat,” jelas SYL.

Hakim pun memotong penjelasan SYL. Hakim meminta SYL menjelaskan sumber uang yang digunakan untuk perjalanan dinas ketika diperiksa sebagai terdakwa di persidangan.

“Akhirnya sharing-sharing tadi ya, dan pertanyaan-pertanyaan lalu kan kunjungan Saudara ke luar negeri itu kan semua demi kepentingan negara ya kan. Yang jadi permasalahan Merupakan sharing, uang sharing itu yang disampaikan oleh para eselon I,” ucap hakim.

SYL mengatakan situasi dan kondisi ekonomi Indonesia turut menjadi Dalang. Menurutnya, saat itu ekonomi tanah air Tengah terancam.

Justru, perekonomian Kementan mampu tumbuh Sampai sekarang 18,2 persen selama tiga tahun. Sementara kementerian lainnya minus.

“Itu yang saya Ingin jelaskan yang mulia, Pada dasarnya ini memang karena ada suasana dan kondisi indonesia yang tidak seperti yang kita rasakan hari ini. Itu suasana mencekam, ekonomi terancam,” kata SYL.

Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) mengungkapkan SYL menggunakan uang Rp1,8 miliar untuk umrah dan kurban Sebanyaknya Rp1,6 miliar.

Uang itu bersumber dari Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementan dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

SYL Bahkan menggunakan uang sebesar Rp16,6 miliar untuk acara keagamaan, operasional Pembantu Presiden, dan pengeluaran lain yang tidak termasuk dalam kategori yang ada.

SYL diadili atas kasus dugaan pemerasan Sampai sekarang mencapai Rp44.546.079.044 dan gratifikasi dianggap suap Sebanyaknya Rp40.647.444.494 selama periode 2020-2023.

Tindak pidana itu dilakukan SYL bersama-sama dengan dua terdakwa lainnya yaitu Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.

SYL Bahkan diproses hukum KPK atas kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut masih bergulir di tahap penyidikan.

(mab/fra)

Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > SYL Sebut Kunker Keluar Negeri untuk Atasi Masalah Pangan