BPOM Bicara Kualitas Skincare Lokal, Nggak Kalah Saing dengan Produk Korsel

Jakarta –

Badan Pengawas Medis dan Makanan (BPOM) RI menyoroti perkembangan industri Peralatan Kecantikan di Indonesia yang terus bertumbuh. Menurut Direktur Pengawasan Peralatan Kecantikan BPOM RI Irwan SSi, Apt, MKM jumlah industri Peralatan Kecantikan Indonesia di awal tahun 2024 naik Sampai sekarang 1.100 industri dibandingkan dengan awal tahun 2020 di angka 720.

Irwan menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu negara yang kuat dalam industri Peralatan Kecantikan. Meskipun demikian demikian masih ada banyak hal yang Harus dikembangkan dari produk Indonesia untuk bisa bersaing di pasar global, Irwan menuturkan secara mutu produk Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.

Salah satunya ia mencontohkan produk Peralatan Kecantikan Korea Selatan yang selama ini banyak dijadikan acuan untuk konsumen di Indonesia. Menurutnya kualitas Peralatan Kecantikan Indonesia tidak kalah dari Korea Selatan.

“Saya melihat kita Harus berkolaborasi untuk bisa berkompetisi, karena memang kita mempunyai sumber daya yang memang Harus kita kolaborasikan termasuk Bahkan dengan negara lain kita Bahkan Supaya bisa produk kita itu bisa bersaing,” kata Irwan ketika ditemui detikcom di Jakarta Utara, Rabu (29/5/2024).

“Pada dasarnya secara standar produk pun Indonesia nggak kalah ya dari Korea Selatan,” sambungnya.

ADVERTISEMENT

Irwan menuturkan bahwa ada beberapa produk Peralatan Kecantikan asal Korea Selatan yang memiliki industri di Indonesia. Ia berpendapat hal tersebut menunjukkan standar kualitas produksi Indonesia yang sangat baik.

Meskipun demikian, diharapkan nantinya ada lebih banyak produk Peralatan Kecantikan dalam negeri yang bisa bersaing di pasar internasional.

“Jadi Indonesia itu Pernah berlangsung mempunyai standar produksi Peralatan Kecantikan yang sama dengan Eropa. Indonesia ini terikat harmonisasi Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara. Jadi pembuatan Peralatan Kecantikan, regulasi Peralatan Kecantikan, bahan bakunya sama seluruh Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara,” ujar Irwan.

“Itu mengacu regulasi dari Eropa, jadi secara umum dapat kita sampaikan secara umum mutu produk Indonesia sama dengan yang ada di Eropa, karena standarnya memang sama,” tandasnya.