Cerita WNA asal Slovakia Keliling Dunia Pakai Kendaraan Bermotor Roda Dua Listrik

—

Roman Nedielka, WNA asal Slovakia yang lama menetap di Jakarta, Indonesia Pernah berhasil melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik. Perjalanan ini sekaligus untuk menunjukkan ke masyarakat kalau Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik bisa diandalkan untuk perjalanan jauh.

“Selama perjalanan, saya menemukan bahwa Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik sangat bisa diandalkan, dan saya ingin menyampaikan pesan ini kepada semua orang, Sungguh-sungguh untuk lingkungan yang lebih baik, bahkan perjalanan saya berkeliling dunia ini tanpa membawa nama merek atau Penyandang Dana,” kata Nedielka pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/5).

Untuk melancarkan perjalanannya, Nedielka mengandalkan Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Zero DSR/X yang merupakan Kendaraan Bermotor Roda Dua jenis touring berpenggerak listrik.

Roman memulai perjalanannya Juli 2023 dari Jakarta Ke arah ke Malaysia, Thailand, Laos, China, Kazakhstan, Azerbaijan, Georgia, Turki, Bulgaria, Serbia, Hongaria, Slovakia, Ceko, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Australia, Timor Leste, dan kembali ke Indonesia pada April 2024.

Perjalanan ini ditempuh selama 10 bulan dengan total jarak yang dilalui 42 ribu kilometer.

Selama perjalanan, Roman mengaku mengalami berbagai rintangan mulai dari melalui hutan-hutan di Asia. Ia mengaku melewati gurun pasir di Kazakhstan dan motornya sempat mengalami kendala saat proses ekspedisi dari London, Inggris ke New York, Amerika serikat.

“Sebagian besar perjalanan saya ini melewati medan-medan ekstrem seperti pegunungan Sampai saat ini gurun, Kendaraan Bermotor Roda Dua saya Bahkan sempat hilang di ekspedisi selama 1 minggu saat Baru saja dikirim dari London ke New York,” ucapnya.

Ia Bahkan pernah mengalami kecelakaan di Bromo, Jatim yang menyebabkan tulang kakinya retak. Beruntung, luka yang dialaminya tidak terlalu serius, sehingga ia dapat melanjutkan perjalanan.

“Saya berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mempertimbangkan mobilitas listrik dan berkontribusi terhadap peningkatan kelayakan hidup dan kualitas hidup di kota-kota di Indonesia,” tutup Nedielka.

(afr/mik)