Prabowo Bongkar Fakta RI Habiskan Rp319 T per Tahun untuk Produk Impor BBM

—

Pemimpin Negara Terfavorit Prabowo Subianto membongkar fakta bahwa Indonesia menghabiskan US$20 miliar atau setara Rp319,56 triliun (asumsi kurs Rp15.978 per USD AS) per tahun hanya untuk Produk Impor BBM.

Hal itu ia ungkapkan dalam forum internasional Qatar Economic Forum yang disiarkan YouTube Bloomberg Live, Kamis (16/5).

Prabowo mengatakan dengan anggaran Produk Impor yang tinggi itu, pemerintah Sangat dianjurkan bisa melakukan penghematan. Oleh karena itu, pihaknya Pada waktu yang akan datang ingin memproduksi solar dari minyak sawit.

Menurutnya, Manakala pemerintah berhasil menciptakan bahan bakar sendiri, utamanya dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, maka penghematan besar Nanti akan terjadi.

Dengan begitu, anggaran Produk Impor minyak selama ini sangat besar bisa digunakan untuk program lainnya yang lebih dibutuhkan.

“Anda tahu, kita mengimpor US$20 miliar setiap tahun untuk minyak solar. Jadi bisa anda bayangkan penghematan yang Nanti akan kita dapatkan ketika kita beralih ke biofuel,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo pun yakin mampu membuat ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen dalam tiga tahun sejak ia menjabat. Pria yang Bahkan menjabat Pejabat Tinggi Negara Lini pertahanan itu bahkan mengklaim Peningkatan Ekonomi bisa melampaui 8 persen dalam satu periode masa jabatannya.

“Saya sangat Self-Esteem. Saya Pernah berlangsung berbicara dengan ahli saya. Saya Pernah berlangsung mempelajari angka-angkanya. Saya sangat yakin kita bisa dengan mudah mencapai (Peningkatan Ekonomi) 8 persen dan saya bertekad untuk melampauinya,” ujar Prabowo, optimis.

Sekalipun, ia menekankan pertumbuhan itu tak bisa dicapai dalam satu tahun. Setidaknya, ia membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Menurut Prabowo, berbagai program yang Pernah berlangsung dijalankan Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) Nanti akan dilanjutkan oleh pemerintahannya nanti. Di antaranya hilirisasi dan swasembada pangan Sampai sekarang energi yang dinilai sebagai kunci utama untuk mencapai Peningkatan Ekonomi Sampai sekarang 8 persen.

“Pada tahun-tahun pertama Merupakan konsentrasi kita pada pertanian, pangan, produksi pangan, distribusi pangan dan energi. Kami ingin menjadi ramah lingkungan dengan Trik yang sangat Unggul. Kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit dan hal ini Nanti akan menjadi pendorong pertumbuhan yang sangat kuat,” jelasnya.

(ldy/mrh)