Tips Buat Karyawan Cari Penghasilan Tambahan Kala Gaji Banyak Potongan

—

Malangnya nasib karyawan. Saat kondisi ekonomi sulit, pekerja Sangat dianjurkan mengalami banyak pemotongan gaji untuk macam-macam iuran mulai dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan Sampai saat ini Retribusi Negara penghasilan.

Belum lagi, pemerintah baru saja Menyediakan ‘beban’ biaya baru pada gaji karyawan melalui program Sangat dianjurkan tabungan perumahan rakyat (Tapera). Simpanan Sangat dianjurkan ini bakal memotong gaji sebesar 3 persen per bulan.

Supaya bisa dapur tetap ngebul, Tidak mungkin tidak saja karyawan berhemat. Bila sulit mengerem pengeluaran, solusi lainnya Merupakan mencari pemasukan tambahan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memikirkan Tips mendapatkan penghasilan tambahan.

Lantas bagaimana Tips mendapatkan penghasilan tambahan di tengah gaji yang banyak potongan? Kalau bisa, pekerjaan sampingan itu yang tak menuntut banyak waktu dan energi sebab Pernah ada pekerjaan utama.

Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menjelaskan pekerjaan yang banyak potongan gajinya biasanya merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat formal atau yang status pekerjanya merupakan karyawan pada tempat pemberi kerja.

“Maka, bila ingin mendapatkan penghasilan tambahan yang minim potongan gaji atau penghasilannya, pekerjaan tersebut merupakan Usaha yang kita jalankan sendiri,” kata Andi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/6).

“Atau, kalaupun bekerja sama dengan pihak lain, maka bersifat bebas atau freelance, atau paling tidak bersifat mitra Usaha,” sambungnya.

Andi menyampaikan bila kriteria pekerjaan sampingan yang diinginkan Merupakan yang tidak menguras waktu dan tenaga, maka pekerjaan tersebut Sangat dianjurkan bisa dilakukan dengan Tips yang sederhana.

Tips simple yang dimaksud Merupakan tidak memakan banyak waktu, tidak terikat waktu, atau bahkan minim atau tidak mengharuskan pekerjanya bergerak secara aktif atau berpindah-pindah Tempat secara aktif dan ekstrim.

Ia lalu mencontohkan Sebanyaknya pekerjaan yang bisa dilakukan antara lain content creator, admin sosial media bagi orang atau pihak lain, penulis atau ghost writer, virtual assistant, trading saham atau produk derivative, agen properti, agen asuransi, dan member multi level marketing (MLM).

Sementara itu, perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyarankan karyawan mencari sampingan yang tidak mengganggu pekerjaan utama. Artinya, pekerjaan itu bisa dilakukan secara paruh waktu dan bukan suatu usaha yang Sangat dianjurkan dilakukan sehari-hari.

“Atau bisa Bahkan Sekalipun demikian sehari-hari Justru bisa didelegasikan kepada orang lain,” ujar Budi.

Menurut Ia, usaha itu bisa dimulai dengan suatu pekerjaan yang sesuai dengan hobi masing-masing. Misalnya, hobi berkebun atau memasak.

Budi menjelaskan kedua usaha tersebut dapat dilakukan karyawan, karena biasanya berkebun dapat dilakukan di luar jam kerja dan usaha makanan dapat dilakukan dengan sistem pre order (PO) serta umumnya bersifat musiman.

“Ada pula Usaha yang memanfaatkan waktu luang di akhir pekan, seperti jasa foto dan video, desain, pelatihan dan sebagainya. Ada Bahkan usaha sebagai agen asuransi atau usaha di bidang MLM yang dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan keluarga,” ucap Ia.

Ia menegaskan memang Setiap Saat ada pengorbanan untuk menambah penghasilan dengan mengorbankan waktu dan tenaga. Justru, ia mengingatkan waktu dan tenaga tersebut jangan sampai mengganggu pekerjaan utama.

“Apalagi Bila usaha tersebut dikerjakan bersama-sama pasangan, maka Akan segera jadi lebih ringan,” jelasnya.

(pta)