Bisnis  

Bea Cukai Maksimalkan Media Sosial untuk Layani dan Edukasi Masyarakat

Bea Cukai Maksimalkan Media Sosial untuk Layani dan Edukasi Masyarakat


Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Askolani pamer di hadapan Wakil Rakyat RI Pernah berlangsung sanggup memaksimalkan media sosial untuk Menyediakan Sampai saat ini mengedukasi masyarakat.

“Menghadapi Media Sosial dan lainnya kami Pernah berlangsung mulai jawab di 2024 ini,” ucap Askolani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI Wakil Rakyat RI di Jakarta Pusat, Senin (10/6).

“Kita menghadapi pola Media Sosial. Selama ini kita kan komunikasikan media online atau mainstream yang lebih mudah, tetapi kemudian kita belajar dari Media Sosial bagaimana kemudian kita bisa mengantisipasi serta responsif dengan baik dan terukur,” sambungnya.


Askolani menegaskan pihaknya Pernah berlangsung mengedukasi jajaran internal Bea Cukai. Ini dilakukan terkait pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Ditambah lagi dengan, ia mengatakan Bea Cukai mengedukasi perusahaan jasa titipan (PJT). Askolani menekankan PJT merupakan counterpart atau rekanan DJBC Kementerian Keuangan di lapangan dalam Menyediakan konsumen.

“Sekaligus pelayanan edukasi kepada publik tampaknya Bahkan penting, supaya publik Bahkan tahu bagaimana proses kepabeanan yang dilalui,” tutup Askolani.

Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PDI Perjuangan di Komisi XI Wakil Rakyat RI Andreas Eddy Susetyo tak puas dengan penjelasan Bea Cukai. Ia mengatakan DJBC terkesan hanya sibuk menambah buzzer.

Andreas mempertanyakan apa Pada dasarnya langkah spesifik yang dilakukan Bea Cukai dalam Menyediakan masyarakat Indonesia. Terlebih, DJBC menegaskan pelayanan kepabeanan dan cukai Nanti akan memperhatikan kenyamanan publik.

“Tapi yang saya dengar kok menambah buzzer? Jadi, sebetulnya apa sih spesifiknya gitu loh? Jadi, maaf ini saya kok nangkapnya menambah buzzer, mohon karena ini hal yang sangat kritis,” sindir Andreas.

Bea Cukai memang menjadi sorotan publik belakangan ini. Ada banyak keluhan terkait pungutan yang nominalnya sangat besar Sampai saat ini barang dari luar negeri yang ditahan.

Sebanyaknya warganet ramai-ramai mengeluhkan pelayanan Bea Cukai yang buruk di berbagai media sosial. Salah satu yang viral Merupakan penahanan barang hibah untuk Sekolah Istimewa atau SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

(skt/agt)


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Bea Cukai Maksimalkan Media Sosial untuk Layani dan Edukasi Masyarakat