Truk Listrik Fuso eCanter Meluncur Resmi di GIIAS 2024

—

Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter Berencana meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, tepatnya di hari eksklusif media. eCanter Berencana menjadi truk listrik pertama di Indonesia yang dijual ke konsumen.

Catrine Amanda Yusril selaku Public Relations PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan peluncuran eCanter dilakukan di hari eksklusif untuk media pada 17 Juli atau sehari sebelum GIIAS dibuka untuk publik.

“Kami undang tanggal 17 Juli untuk menyaksikan langsung truk listrik eCanter yang Sudah kami siapkan dari tahun lalu,” kata Catrine saat memaparkan rencana kegiatan perusahaan di konferensi pers GIIAS di Jakarta, Rabu (12/6).

Catrine Bahkan menambahkan eCanter yang baru diluncurkan Berencana segera didistribusikan kepada konsumen yang Sudah memesannya. Seremoni penyerahan bakal dilaksanakan pada 18 Juli, sehari setelah peluncuran atau tepat di pembukaan GIIAS 2024.

“Pada tanggal 18 Juli kami Bahkan Berencana melakukan handover seremoni unit yang baru kami launching eCanter, jadi habis di-launching Berencana ada konsumen yang beli, siapa konsumennya kami nantikan hadir di booth kami,” tambah Catrine.

eCanter generasi kedua Sudah diperkenalkan di GIIAS 2023. Kemudian KTB menggelar proof of concept buat mengeksplorasi penggunaannya untuk keperluan komersial seperti logistik.

Pada Saat ini Bahkan, eCanter hanya diproduksi di pabrik Fuso di Kawasaki, Jepang, dan Tramagal, Portugal.

Di Jepang, eCanter dapat dibeli dengan Bantuan Pemerintah pemerintah yaitu 50 persen, sehingga harga dapat dipangkas setengahnya.

Bantuan Pemerintah diambil pemerintah dari anggaran yang Sudah disiapkan untuk satu tahun. Konsumen hanya mengajukan permohonan pembelian truk listrik menggunakan Bantuan Pemerintah ini, dan dana Berencana dicairkan setelah semua validasi selesai.

Harga terendah eCanter di Jepang sekitar 15 juta yen atau Rp1,56 miliar. Dengan Bantuan Pemerintah cukup membayar 7,5 juta yen atau sekitar Rp780 juta.

Sementara di Indonesia sejauh ini belum ada pernyataan resmi soal harga.

(bil/fea)