Bisnis  

Staf Erick soal Obral Jabatan Komisaris: Wajar, Butuh Dukungan Politik

Staf Erick soal Obral Jabatan Komisaris: Wajar, Butuh Dukungan Politik


Staf Khusus Pembantu Presiden Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga buka suara soal penunjukan beberapa petinggi Tim Sosialisasi Politik Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menduduki kursiĀ komisaris perusahaan pelat merah.

Menurutnya, pengangkatan tersebut merupakan hal yang wajar karena BUMN membutuhkan dukungan politik.

“Yang Niscaya, namanya BUMN itu kan Membantu perusahaan milik pemerintah. Maka, wajar kalau misalnya kita cari dari berbagai latar belakang. Dan latar belakang politik tidak menjadi larangan, enggak ada larangan,” ujar Ia di Kementerian BUMN, Rabu (12/6).


Menurutnya, selama orang yang ditunjuk menjadi komisaris Merupakan orang yang kompeten, maka tidak ada masalah.

“Jadi latar-latar belakang itu, sehingga kita enggak bisa katakan bahwa kalau politik enggak boleh. Dan wajar Bahkan karena BUMN ini Bahkan butuh dukungan politik, berbeda dengan perusahaan swasta,” tutur Arya lebih lanjut.

Ia menyebut sosok petinggi di tubuh perusahaan BUMN tidak dapat disamakan dengan perusahaan swasta. Pasalnya, selain mempertimbangkan kompetensi, Bahkan Wajib mempertimbangkan aspek lain demi kelancaran Usaha BUMN itu sendiri.

Ditambah lagi, kata Ia, dalam mengelola perusahaan BUMN dan mengambil kebijakan dan keputusan besar, Bahkan Wajib dukungan Lembaga Legislatif RI.

“Kebijakan dan keputusan-keputusan besar di BUMN itu Dianjurkan disetujui Lembaga Legislatif loh. Ingin merger, Lembaga Legislatif. Ingin holding, Lembaga Legislatif. Ingin IPO (Initial Public Offering), Lembaga Legislatif. Ingin dibubarkan, Lembaga Legislatif. Ingin dapat PMN (penyertaan modal negara), penugasan, Lembaga Legislatif ,” ungkap Ia.

Maka itu, ia menjelaskan banyak kebijakan di BUMN itu berhubungan dengan politik, berbeda dengan swasta.

“Jadi enggak Kemungkinan enggak ada, dari dulu BUMN ada sampai hari ini, BUMN Niscaya ada politiknya,” sambungnya.

Sederet nama petinggi tim Berhasil Prabowo-Gibran mendapatkan kursi komisaris di BUMN, di antaranya Grace Natalie Louisa, Fuad Bawazier, Sampai saat ini Simon Aloysius Mantiri.

Mereka Pada saat ini menjabat di beberapa perusahaan pelat merah seperti PT Pertamina (Persero) Sampai saat ini PT Mining Industry Indonesia (Persero) alias MIND ID.

(del/pta)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Staf Erick soal Obral Jabatan Komisaris: Wajar, Butuh Dukungan Politik