Rilis Data Surplus/Defisit Perdagangan Angkat Kurs Mata Uang Nasional ke Rp16.365

—

Nilai Mata Uang Kurs Mata Uang Nasional berada di level Rp16.365 per Kurs Mata Uang Amerika AS pada Rabu (19/6) sore. Kurs Mata Uang Garuda menguat 47 Skor atau 0,29 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (Bank Indonesia), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan Kurs Mata Uang Nasional di posisi Rp16.368 per Kurs Mata Uang Amerika AS.

Kurs Mata Uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Baht Thailand melemah 0,05 persen, yuan China melemah 0,04 persen, peso Filipina melemah 0,21 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,03 persen.

Kurs Mata Uang Amerika Singapura menguat 0,03 persen, yen Jepang menguat 0,07 persen dan Kurs Mata Uang Amerika Hong Kong Bahkan menguat 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sementara, Kurs Mata Uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,17 persen, dan franc Swiss menguat 0,01 persen.

Sedangkan, Kurs Mata Uang Amerika Australia menguat 0,26 persen, dan Kurs Mata Uang Amerika Kanada Bahkan menguat 0,01 persen.

Analis Pasar Lukman Leong mengatakan penguatan Kurs Mata Uang Nasional ditopang oleh pelemahan data penjualan ritel AS yang membuat dolarnya terkoreksi.

“Kurs Mata Uang Nasional Bahkan didukung oleh data neraca perdagangan Indonesia yang lebih baik dari perkiraan,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$2,93 miliar pada Mei 2024 ini. Realisasi ini meningkat dari April 2024, US$2,72 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan surplus Surplus/Defisit Perdagangan Mei ini tidak hanya lebih tinggi dari bulan lalu, tapi Bahkan Mei 2023.

(ldy/agt)