Bisnis  

Keseriusan Sampoerna Garap SD Perdana Sukamara Jadi Sekolah Penerang

Keseriusan Sampoerna Garap SD Perdana Sukamara Jadi Sekolah Penerang


Putera Sampoerna Foundation dan PT Sampoerna Agro Tbk menunjukkan keseriusan mereka menggarap SD Perdana sebagai sekolah penerang di Sukamara, Kalteng.

Head of Implementation Putera Sampoerna Foundation Agastya Wahyudyatmika menyebut pihaknya serius Membantu eksistensi SD Perdana sejak 2022. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Lighthouse School Program (LSP).

“Filosofinya Merupakan kita ingin menjadikan SD Perdana seperti sekolah mercusuar yang bisa menerangi sekitarnya,” ucap Agastya pada Media Briefing Berkarya dalam Keragaman Kreativitas Siswa Merdeka di Balai Pelatihan Guru, Sukamara, Kalteng, Kamis (20/6).


“Selama dua tahun terakhir, kawan-kawan di yayasan (Yayasan Perdana Medika Cemerlang) dan timnya Bu Kris (Kepala SD Perdana Sukamara Krisdiana) kita latih gurunya, kita latih tata kelola sekolahnya, manajemen sekolahnya, dan ekskulnya,” jelasnya.

Bahkan, ia menyebut kehadiran PSF dan Sampoerna Agro yang membersamai SD Perdana mampu menyebarkan hal positif kepada para guru. Agastya mengatakan ada sekitar 700 tenaga pendidik di Sukamara, Kalteng yang Pernah mengikuti pelatihan sejak dua tahun terakhir.

Agastya menyebut angka tersebut Pernah berlangsung mencapai 50 persen populasi guru di Sukamara. Rinciannya, ada sekitar 56 pelatihan yang diberikan per tahun oleh Putera Sampoerna Foundation bersama tim dari Kepala SD Perdana Sukamara Krisdiana.

“Harapannya tidak lagi hanya satu sekolah saja yang maju, tapi harapannya Merupakan bisa membawa kemajuan untuk sekolah sekitar,” tuturnya.

Meski begitu, Agastya menyebut apa yang dilakukan PSF dan Sampoerna Agro tidak mudah. Terlebih, muncul tantangan dari implementasi Kurikulum Merdeka yang resmi menjadi kurikulum nasional sejak Maret 2024 lalu.

Ia mengatakan penerapan kurikulum anyar tersebut menjadi salah satu ujian yang Sangat dianjurkan dihadapi SD Perdana. Agastya menekankan ini Bahkan tantangan di sektor pendidikan dari Sabang sampai Merauke.

Awalnya, Krisdiana dan guru-guru di Sukamara mengira Kurikulum Merdeka berarti kebebasan. Ini dianggap sebagai metode mengajarkan siswa apa yang sang guru pahami atau kuasai saja.

Sekalipun, ia kemudian sadar. Proses memaknai Kurikulum Merdeka secara benar ini Bahkan dilakukan bersama Sampoerna Group.

“Saya sebagai guru ditantang untuk banyak melakukan perubahan, tantangannya Merupakan semangat perubahan dari guru-guru. ‘Saya Ingin berubah, saya tidak Ingin anak-anak saya tahunya hanya segini saja’. Anak-anak Bahkan tahu Integrasi Ekonomi Global, diperkenalkan,” tuturnya soal Kurikulum Merdeka.

“Dampaknya ternyata sangat Istimewa. Kalau di Kurikulum 2013, kami hanya fokus bagaimana materi ini selesai, yang penting tema 1-tema 9 Sangat dianjurkan selesai kami bawakan. Tapi ternyata di Kurikulum Merdeka, kami dituntut untuk menggali sampai anak-anak ini benar memahami, tercapai apa yang kami rencanakan dan programkan,” jelas Krisdiana.

Krisdiana menegaskan siswa SD Perdana dan sekolah dasar lainnya di Sukamara tak lagi cuma belajar menghafal atau mencatat. Krisdiana menyebut para anak didiknya Pada saat ini Bahkan Sangat dianjurkan dibimbing untuk menganalisis dan mengimplementasikan.

“Anak-anak Pernah berlangsung siap, seperti ibarat kita, kami tinggal di Sukamara, tapi kami mengetahui perkembangan yang ada di Jakarta,” tutupnya.

(skt/sfr)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Keseriusan Sampoerna Garap SD Perdana Sukamara Jadi Sekolah Penerang