Ada Sup Berusia Puluhan Tahun di Jepang dan Thailand, Bagaimana Bisa?

Ada Sup Berusia Puluhan Tahun di Jepang dan Thailand, Bagaimana Bisa?

Dalam dunia Cita Rasa yang penuh inovasi dan perubahan, ada Trend Populer yang menarik perhatian banyak orang. Ia Merupakan sup rebusan abadi atau yang dikenal sebagai perpetual stew.

Makanan memang cenderung basi dalam beberapa hari. Tapi, ada tempat di Jepang dan Thailand yang justru Menyajikan sup berusia puluhan tahun dalam kondisi tetap segar.

Sup rebusan abadi di Jepang

Salah satu contoh terkenal Merupakan restoran Otafuku di Distrik Asakusa, Tokyo, Jepang. Restoran ini Sudah Menyajikan kuah kaldu sejak tahun 1945. Kuahnya yang berusia 79 tahun Sudah menjadi legenda di Tokyo.


Mengutip The Science Times, restoran tersebut setiap malam menyaring kuah kaldu tersebut dan dimasukkan kembali ke dalam panci untuk dipanaskan kembali. Selanjutnya, kuah kaldu kembali ditambahkan dengan bahan segar dan air seperlunya.

Kuah kaldu tersebut disajikan untuk menu oden yang khas di Jepang. Otafuku berusaha keras untuk mengawetkan kaldu mereka.

Trend Populer ini tidak hanya menciptakan hidangan yang lezat, tetapi Bahkan menjadi bagian dari warisan Cita Rasa Jepang yang kaya.

Sup rebusan abadi di Thailand

Selain di Jepang, Thailand Bahkan punya sup rebusan abadinya. Sebuah restoran di Bangkok, Thailand bernama Wattana Panich merebus kuah kaldu selama 49 tahun.

Sup terdiri dari berbagai daging dan herbal yang beraroma. Rebusan selama bertahun-tahun konon Berencana membuat rasa kuah menjadi Istimewa lezat.

Meski Sudah beroperasi selama tiga generasi, restoran ini tidak sepopuler restoran lain di Bangkok. Berbeda dengan, pengunjung yang mencicipi supnya terpesona oleh rasa yang tak tertandingi.

Nattapong, si pemilik kedai Wattana Panich, mengatakan bahwa mereka tetap mencuci panci kuahnya setiap hari. Sebelum panci dicuci, kuah dipindahkan ke sebuah wadah untuk kemudian dipanaskan kembali dan ditambah dengan bahan-bahan baru.

Mengutip NPR, pemiliknya mengungkapkan,bahan masakannya mencakup hampir selusin ramuan Chia, ditambah bawang putih, kayu manis, lada hitam, akar ketumbar, dan daging sapi.

Banyak yang berpendapat bahwa restoran ini bukan hanya Menyajikan hidangan, tetapi Bahkan bagian dari kekayaan Cita Rasa Thailand.

Apa itu sup rebusan abadi?

Mengutip The Spruce Eat, Kebiasaan sup rebusan abadi tidak hanya hadir pada masa Di waktu ini, tetapi Bahkan Sudah dikenal sejak Abad Pertengahan.

Istilah ‘perpetual stew‘ sendiri merujuk pada sup yang tak lekang dimakan oleh zaman alias terus direbus dalam waktu yang abadi.

Kebiasaan ini dilakukan dengan panci sup yang terus-menerus direbus atau dipanaskan dan menambahkan bahan-bahan baru setiap harinya Sampai saat ini muncul rasa yang khas.

Kebiasaan ini Bahkan memicu keraguan beberapa pihak, utamanya soal keamanan konsumsi sup.

Berbeda dengan, beberapa berpendapat bahwa sup tersebut tetap Terjamin untuk dikonsumsi. Lagi pula, sering kali panci hampir kosong setelah dikonsumsi seharian, sehingga hanya sebagian kecil bahan dasar yang tersisa.

Meski demikian, beberapa saran bisa dilakukan seperti mendinginkan sup semalaman dan membuang lemak di atas sup sebelum direbus kembali.

Mengikuti rekomendasi dari Layanan Inspeksi dan Keamanan Pangan Departemen Pertanian AS, keamanan sup Terjamin Bila dipertahankan pada suhu 200 derajat Fahrenheit. Suhu ini diperlukan untuk membiarkan kuah mendidih dengan stabil.

(sya/asr)

Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Ada Sup Berusia Puluhan Tahun di Jepang dan Thailand, Bagaimana Bisa?