Ahli Harvard Petakan Otak yang Diklaim Terlengkap Sedunia

—

Ilmuwan di Harvard University, AS, mencapai terobosan terbaru dalam pemetaan otak manusia yang diklaim sebagai yang terlengkap  sejauh ini.

Analisis sampel otak ini dilakukan dengan memotongnya menjadi beberapa bagian tipis menggunakan pisau untuk kemudian dimasukkan ke dalam resin keras dan diiris lagi, sehingga menjadi sangat tipis.

“Sekitar 30 nanometer, atau kira-kira 1.000 ketebalan rambut manusia. Mereka hampir tidak terlihat, kalau bukan karena kami Sebelumnya menodainya dengan logam berat, yang membuatnya terlihat saat melakukan pencitraan elektron,” kata Jeff Lichtman, profesor di Harvard, melansir CNN, Senin (20/5).

Dalam penelitian itu, tim Harvard di bawah koordinasi Lichtman bekerja sama dengan perusahaan teknologi, Google.

Tim Lichtman  menjadikan sampel dalam beberapa irisan sangat tipis, menggunakan selotip khusus untuk membuat sampel otak menjadi seperti sebuah strip Sinema.

Sehingga didapatkan hasil model 3D interaktif dari jaringan otak, dan kumpulan data terbesar yang pernah dibuat pada resolusi struktur otak manusia.

“Bila Anda mengambil gambar dari masing-masing bagian tersebut dan menyelaraskan gambar tersebut, Anda Berniat mendapatkan potongan tiga dimensi. otak pada tingkat mikroskopis,” kata Lichtman.

Kerja sama Google

Proyek pemetaan ini dimulai dari 10 tahun lalu ketika Lichtman yang Bahkan profesor Molekuler dan Biologi Seluler Harvard menerima fragmen kecil sampel otak di laboratoriumnya.

Sekalipun demikian kecil, hanya 1 milimeter kubik, ternyata Sebelumnya cukup memiliki jaringan yang terdiri atas 57 ribu sel, 230 milimeter saluran darah, dan 150 juta sinapsis.

“Ukurannya kurang dari sebutir beras, tapi kami mulai memotongnya dan melihatnya, dan itu sungguh indah,” kata Lichtman.

“Saat kami  mengumpulkan data, saya menyadari bahwa kami punya banyak Tips, jauh lebih banyak daripada yang bisa kami tangani,” imbuhnya.

Akhirnya proyek pemetaan otak itu tim laboratorium dari Universitas Harvard itu berkolaborasi dengan Google sehingga menjadikan data tersebut menjadi peta sampel otak manusia paling detail yang pernah dibuat.

Kolaborasi antara tim Harvard dan Google menghasilkan gambar berwarna yang membuat masing-masing komponen lebih terlihat, sehingga Menyediakan gambaran representasi Pada dasarnya dari jaringan.

Untuk memahami gambar-gambar tersebut, para ilmuwan di Google bahkan menggunakan pemrosesan dan analisis berbasis kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) untuk dapat mengidentifikasi jenis sel yang ada di setiap gambar dan bagaimana mereka terhubung.

Sehingga menurut para peneliti, pemetaan pada otak tingkat detail ini sangat Membantu peneliti memahami kondisi medis yang belum terselesaikan.

Dari penelitian tersebut, para peneliti berhasil mendapatkan 1.400 terabyte data yang kira-kira berisi lebih dari 1 miliar buku mengenai pemetaan otak yang lengkap.

(rni)