Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Hipertensi Tembus Rp 22 Triliun

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Hipertensi Tembus Rp 22 Triliun


Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengingatkan masyarakat Berniat bahaya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Masalah hipertensi yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, Sampai sekarang gagal ginjal.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti menuturkan beban biaya BPJS Kesehatan atas penyakit akibat hipertensi tembus Sampai sekarang Rp 22,8 triliun.

“Tahun 2023 itu kita Sebelumnya menghabiskan sekitar Rp 34,8 triliun pada penyakit yang tidak menular, di mana penyakit kardiovaskular terutama pada jantung dan stroke yang Bahkan disebabkan oleh hipertensi itu menelan pembiayaan yang sangat besar sampai Rp 22,8 triliun,” kata Eva dalam webinar hipertensi Kemenkes, Kamis (30/5/2024).


“Jadi itu uang ini kalau misalnya kita bisa Murah, masyarakat Indonesia sehat, Niscaya ini kita bisa membangun hal-hal lain yang lebih bermanfaat,” sambungnya.

Eva menjelaskan penyakit akibat hipertensi menjadi jenis penyakit tak menular nomor empat yang menyebabkan kematian terbanyak dengan 10,2 persen. Tak hanya itu saja, hipertensi menempati peringkat pertama faktor risiko penyakit Dalang kematian di Indonesia.



ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Eva mengimbau masyarakat untuk terus melakukan skrining rutin pemeriksaan tekanan darah. Lakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak enam bulan sekali dan sekali sebulan untuk orang yang Sebelumnya mengalami hipertensi.

Menurut Eva, pengendalian hipertensi ini sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai risiko penyakit berbahaya lainnya.

“Kadang kala orang itu sedikit sekali yang Ingin melakukan deteksi dini, sehingga mereka tidak terdiagnosis. Kemudian setelah terdiagnosis, mereka tidak Ingin berobat Bahkan secara teratur. Nah, ini yang kita sayangkan karena Bila kita melihat hasil ternyata hanya 3 dari 10 orang yang Ingin melakukan deteksi dini,” ujar Eva.

“Kalau kita melihat perilaku masyarakat yang Mengoptimalkan risiko kejadian hipertensi Merupakan karena merokok, aktivitas kurangnya makan buah dan sayur, serta Berlebihan mengonsumsi makanan asin tinggi garam,” tandasnya.

Sumber Refrensi Berita : Detik.com > Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Hipertensi Tembus Rp 22 Triliun