BMKG Surati Jokowi, Ingatkan Potensi Kemarau Panjang Sampai saat ini September

BMKG Surati Jokowi, Ingatkan Potensi Kemarau Panjang Sampai saat ini September


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengirimkan surat kepada Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) soal peringatan potensi kemarau panjang di Sebanyaknya wilayah Indonesia.

Dalam surat tersebut, Dwikorita mengatakan bahwa Di waktu ini Bahkan Sebanyaknya wilayah Indonesia Pernah berlangsung mengalami kondisi kering, khususnya di daerah-daerah yang berada di bagian selatan Khatulistiwa.

Hal tersebut Sesuai aturan Hari Tanpa Hujan (HTH) yang menunjukkan mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Pernah berlangsung mengalami HTH sepanjan 21-30 hari atau lebih panjang.


“Analisi curah hujan dan analisis sifat hujan untuk 3 dasarian terakhir Bahkan menunjukkan bahwa kondisi kering Pernah berlangsung mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan Khatulistiwa,” kata Dwikorita dalam surat tersebut, Senin (27/5).

Ia mengatakan sebanyak 19 persen dari zona musim (ZOM) Pernah berlangsung masuk muism kemarau, dan Diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam 3 dasarian ke depan.

“Prediksi curah hujan wilayah Indonesia dan prediksi sifat hujan menyatakan bahwa kondisi kekeringan saat musim kemarau Berencana mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September,” jelas Dwikorita.

Oleh karena itu, menurutnya daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50mm per bulan Harus mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan.

Lebih lanjut, menurutnya monitoring dengan satelit menunjukkan kemunculan beberapa titik panas atau hotspot awal pada daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Untuk itu diperlukan perhatian khusus untuk potensi terjadinya hotspot dan karhutla Harus diwaspadai untuk daerah-daerah yang memiliki resiko menengah dan tinggi,” jelas Ia

Puncak kemarau

Dwikorita mengatakan secara umum awal musim kemarau dimulai dalam waktu tidak Pada saat yang sama di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar wilayah di Indonesia Diprediksi memasuki musim kemarau pada bulan April Sampai saat ini Juni 2024, Dikenal sebagai di sebagian Besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, NTB, NTT, sebagian Kalbar, sebagian kecil Kaltim.

Kemudian di sebagian Sulsel, sebagian Sultra, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan.

Sementara itu, ada Bahkan wilayah yang Diprediksi Berencana memasuki musim kemarau yang lebih lambat dari normalnya yaitu sebagian Sumut, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, DIY, Jatim, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sultra, sebagian Sulbar, sebagian besar Sulteng, Gorontalo, sebagian Sulteng dan sebagian Maluku.

Sedangkan, wilayah yang Diprediksi memasuki musim kemarau paling akhir Merupakan Sulteng bagian tengah, yaitu pada awal Desember 2024.

“Puncak musim kemarau umumnya Berencana terjadi pada bulan Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumsel, Jatim, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua,” kata Dwikorita.

Kondisi terkini El Nino

Dwikorita mengatakan hasil pemantauan dan perkembangan iklim di wilayah Indonesia, Samudera Pasifik, dan Samudera Hindia menunjukkan Trend Populer El Nino yang memicu kejadian anomali iklim kering Sebelumnya menghilang per Mei tahun ini, dan Diprediksi bertahan Sampai saat ini awal semester II tahun 2024.

Selanjutnya, ada peluang kondisi El Nino Netral Berencana berganti fase menjadi La Nina pada kuartal ke-3 (periode Juli-Agustus-September) yang disertai potensi peningkatan curah hujan di Indonesia (anomali iklim basah).

Sementara itu, Trend Populer Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada fase Netral sejak awal Maret 2024, dan Diprediksi Berencana bertahan Sampai saat ini September 2024. Trend Populer IOD netral Menyajikan indikasi tidak ada potensi gangguan iklim dari Samudra Hindia pada iklim Indonesia pada tahun 2024.

“Kondisi suhu muka laut di wilayah Diprediksi didominasi oleh kondisi anomali suhu muka laut yang hangat dengan kisaran nilai anomali +0.5 Sampai saat ini +2.0 °C. Kondisi laut Indonesia yang hangat tersebut Diprediksi Berencana bertahan Sampai saat ini September 2024,” pungkasnya.

(tim/dmi)

Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > BMKG Surati Jokowi, Ingatkan Potensi Kemarau Panjang Sampai saat ini September