Bos Bappenas Ungkap Dana Revolusi Mental Dipakai PNS Beli Kendaraan Bermotor Roda Dua Trail

—

Pembantu Presiden Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap temuan soal anggaran program Gerakan Revolusi Mental dipakai PNS untuk membeli Kendaraan Bermotor Roda Dua trail.

Ia heran dalam pemanfaatan anggaran program yang kerap digaungkan Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) itu digunakan untuk pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua trail.

“Saya bilang, ada hubungannya memang ya Kendaraan Bermotor Roda Dua trail? Untuk jalan-jalan gitu?” ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Tak hanya itu, Suharso Bahkan menemukan kejanggalan penggunaan anggaran penanganan stunting di daerah digunakan untuk perbaikan pagar Puskesmas.

Temuan-temuan janggal itu ia dapat setelah mendalami rincian pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) pemerintah daerah yang diajukan ke pemerintah pusat melalui aplikasi perencanaan dan informasi kinerja anggaran pemerintah alias Krisna.

“Kayak pengalaman waktu saya pertama kali masuk ke Bappenas, saya melihat di Krisna misalnya stunting pada Di masa lampau saya lihat di Krisna, stunting lokasinya saya zoom terus sampai Pada akhirnya programnya apa, ternyata memperbaiki pagar puskesmas. Itu terjadi,” ujar Suharso.

Ia menyebut pemanfaatan anggaran belanja pemerintah yang tidak sesuai dengan tujuan dari program yang dicanangkan.

Kendati demikian, Suharso mengatakan pihaknya tak punya kuasa banyak untuk menelusuri penganggaran yang diajukan oleh kementerian atau lembaga (K/L) dan pemerintah daerah.

Disebabkan oleh itu, ia mendorong Supaya bisa peran Bappenas ke depan dapat diperkuat sehingga bisa meminimalisasi penyalahgunaan pemanfaatan dana dari program yang diajukan oleh K/L atau pemda.

“Kami cuma biar alokasi dan Terkadang K/L itu bicara dengan kemungkinan keuangan mereka mendapatkan lebih dan tidak dilaporkan lagi kepada kami. Bahwa mereka itu bisa ya, nambah berapa, dapat berapa, dan seterusnya, tidak dilaporkan ke kami,” sambung Suharso.

(del/pta)