Bisnis  

BRI Bantu Kelompok Dasawisma Pisang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming

BRI Bantu Kelompok Dasawisma Pisang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming


Warga di Kelurahan Sungai Pengeran, Palembang yang tergabung dalam Kelompok Dasawisma Pisang Berhasil mengubah lahan terbengkalai, menjadi sebuah kebun yang produktif.

Mereka memanfaatkan urban farming sebagai suatu solusi yang kreatif dalam menyulap lahan terbengkalai, termasuk lahan tempat pembuangan sampah (TPS) liar

“Bermula dari TPS liar yang menimbulkan dampak Kerusakan Lingkungan, menjadi lahan hijau yang merupakan langkah inovatif dan edukatif untuk menciptakan lingkungan lebih hijau dan sehat,” kata Yusraenati selaku Ketua Kelompok Dasawisma Pisang, RT 17 Kelurahan Sungai Pangeran, Palembang, Kamis (23/4).


Kesuksesan mereka dalam menjalankan program ini tidak lepas dari bantuan BRI lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli Bertani di Kota ‘BRInita’.

Dalam program ini, BRI Menyajikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur Urban Farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang yang berjumlah 16 orang.

Selain bantuan infrastruktur, dalam program BRInita Bahkan Menyajikan berbagai bantuan guna Mengoptimalkan kapasitas serta kapabilitas kelompok Dasawisma Pisang.

Bantuan itu antara lain pelatihan Tips menanam hidroponik, pelatihan budidaya ikan, pelatihan pembuatan eco-enzyme (POC), dll.

“Kami senang bisa mendapatkan pelatihan mengenai Tips-Tips bercocok tanam dengan sistem hidroponik maupun Tips pembudidayaan ikan lele dengan baik dan kami Pernah berlangsung punya kegiatan positif di sini,” ujar Yusraenati.

Menurut Ia, atas inisiatif yang dijalankan secara konsisten oleh Kelompok Dasawisma Pisang, berbagai manfaat Pernah berlangsung mulai terasa untuk warga secara keseluruhan.

Manfaat itu mulai dari ekonomi Sampai saat ini kelestarian lingkungan sekitar. Pasalnya, area pemukiman yang sebelumnya Tempat penimbunan sampah di atas sungai itu Pernah berlangsung lagi tidak berbau sampah Serta lebih nyaman.

Ditambah lagi, produktivitas lingkungan pun semakin bertambah dan Menyajikan nilai ekologis bagi warga Sungai Pangeran. Alhasil, area yang dulu terbengkalai, Pada saat ini Pernah berlangsung menjadi sarana edukasi, rekreasi, serta Menenangkan bagi warga sekitar.

Tak hanya itu, hal tersebut Bahkan menunjukkan bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana dapat Menyajikan manfaat yang cukup besar.

Adapun urban farming yang Pernah berlangsung dijalankan sejak Mei 2023 ini dimulai dengan pembangunan fasilitas BRInita serta pemberian 200 benih lele untuk dibudidayakan.

Kelompok Dasawisma Pisang Bahkan Pernah berlangsung menghasilkan empat kali panen sayuran (bayam brasil, pakcoy, selada, bawang merah, sawi, cabai, dan kangkung), empat kali panen ikan lele, dan delapan produk olahan.

Kelompok Dasawisma Pisang pun Pernah berlangsung melakukan panen sayur selama Juni Sampai saat ini September 2023 sebesar 67,35 kilogram.

Sedangkan untuk panen lele, Kelompok Dasawisma Pisang bisa melakukan panen mencapai 35 kilogram.

Selain hasil secara ekonomis, program ini Bahkan mendorong peningkatan keahlian bagi Kelompok Dasawisma Pisang dalam budidaya ikan lele dan hidroponik.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BRI melalui BRInita yang Pernah berlangsung Membantu kami secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar,” ujar Yusraenati.

Sejalan dengan Tujuan SDG’s

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, program BRInita yang dilaksanakan oleh Kelompok Dasawisma Pisang Palembang, Pernah berlangsung sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDG’s).

Di mana program ini dirancang untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup dan pembangunan yang inklusif dari generasi ke generasi.

Secara langsung, urban farming di Sungai Pangeran menciptakan Peningkatan Ekonomi yang inklusif dan Mengoptimalkan produktivitas sektor pertanian serta perikanan di lahan sempit perkotaan Serta menciptakan alur produktivitas, serta konsumsi yang berkelanjutan dari olahan tanaman hidroponik dan budidaya ikan.

Tak hanya itu, berkat kolaborasi yang kuat antara Kelompok Dasawisma Pisang dengan BRI Peduli BRInita, pemanfaatan bekas area pembuangan sampah di atas aliran Sungai Pangeran guna mencegah Kerusakan Lingkungan dan membuka potensi urban farming BRInita yang produktif pun terwujud.

“Program ini tidak hanya di satu titik saja, tetapi di 21 titik di Indonesia. Harapannya program ini secara kontinyu terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat,” kata Catur.

“Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh Kelompok Dasawisma Pisang diharapkan dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya,” ujar Catur.

(inh)


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > BRI Bantu Kelompok Dasawisma Pisang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming