Bisnis  

Buka-Bukaan PTPN soal Food Estate Tebu di Merauke

Buka-Bukaan PTPN soal Food Estate Tebu di Merauke


PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Holding BUMN Perkebunan Buka-Bukaan soal food estate tebu di Merauke, Papua Selatan.

Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya tengah melakukan piloting di lumbung pangan tersebut. Ia mengklaim hasilnya cukup bagus untuk ditanami tebu sampai diolah menjadi gula.

“Kami Pernah merintis piloting di Merauke. Orang katakan di Merauke gak cocok (menanam) tebu, tapi kami Pernah sampai lima bulan tebu itu bagus (ditanam) di sana. Pernah Pernah Tak perlu ditanyakan lagi ada isu-isu lain itu hal lain,” kata Ghani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Lembaga Legislatif RI di Jakarta Pusat, Selasa (25/6).


“Tentang food estate, kami memang gak buru-buru. Piloting di Merauke tanam tebu ada 10 varietas, gak luas-luas, 1 hektare saya coba di sana ternyata bagus. Jadi, memang maunya Papua jangan menanam sawit, Papua untuk padi dan tebu,” sambungnya.

Meski begitu, Ghani tak menutup mata terkait permasalahan yang timbul di Merauke. Ia mengatakan kelayakan infrastruktur menjadi hal krusial.

PTPN menegaskan siapapun tak Berniat Ingin menggarap food estate tersebut Bila tidak ada infrastruktur memadai. Pasalnya, internal rate of return (IRR) alias tingkat pengembalian modalnya bakal rendah.

“Jadi, di Papua hanya Berniat masuk akal, industri dan pengusaha Ingin masuk ketika jembatan, bendungan, jalan, dan pelabuhan dibangun pemerintah,” jelas Ghani.

“Bahkan, kalau Sangat dianjurkan pembangunan di sana full mekanisasi dan Dianjurkan korporasi. Rakyat ikut masuk, tapi korporasi. Kalau gak pakai mekanisasi, susah cari orang di sana,” tambahnya.

Anggota Komisi VI Lembaga Legislatif RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade menyambut baik penjelasan PTPN. Ia meminta kontribusi perusahaan pelat merah itu untuk memuluskan visi misi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Kita berharap PTPN sebagai BUMN bisa Mendukung pemerintah ke depan melaksanakan janji-janji Sosialisasi Politik. Jadi, tidak sebatas narasi atau omon-omon saat Sosialisasi Politik,” kata Andre.

“Dan saya meyakini sebagai partai pendukung Pak Prabowo bahwa janji Prabowo-Gibran bisa diwujudkan, swasembada beras, gula, dan biodiesel Ke arah B100. Mohon dukungannya dan mohon bapak (dirut PTPN) tinjau kembali Merauke karena lahannya bagus, sangat luas, kondusif,” tutupnya.

Swasembada gula ditargetkan tercapai di 2028. Bahkan, Kepala Negara Joko Widodo sampai menerbitkan Peraturan Kepala Negara (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Jokowi Bahkan menunjuk Pembantu Presiden Penanaman Modal/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai ketua Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol. Penunjukan ini diatur dalam Keputusan Kepala Negara (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Ada empat klaster dengan total lebih dari 2 juta hektare yang bakal menjadi wilayah pengembangan swasembada gula terintegrasi bioetanol. Ini meliputi klaster 1 dan 2 seluas 1 juta hektare, klaster 3 seluas 504.373 hektare, serta klaster 4 seluas 400 ribu hektare.

Sementara itu, total rencana Penanaman Modal perkebunan tebu terintegrasi swasta pada klaster 3 diperkirakan mencapai US$5,62 miliar atau setara Rp83,27 triliun.

(skt/pta)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Buka-Bukaan PTPN soal Food Estate Tebu di Merauke