Dalang Kematian Penumpang Singapore Airlines Diduga Akibat Serangan Jantung

Dalang Kematian Penumpang Singapore Airlines Diduga Akibat Serangan Jantung


Jakarta

Seorang penumpang tewas dan Sebanyaknya lainnya luka-luka, beberapa di antaranya kritis, setelah penerbangan Singapore Airlines (SIA) dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah. Pesawat SQ321, yang meninggalkan Bandara Heathrow London pada pukul 22.38 waktu setempat pada Senin (20/5/2024), Sangat dianjurkan melakukan pendaratan darurat di Bangkok.

Manajer umum Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn mengatakan seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal dalam insiden tersebut. Kemungkinan besar Dalang meninggalnya dipicu serangan jantung.

“Tujuh orang terluka parah dan luka di kepala, Meskipun demikian demikian orang-orang tetap Tenteram saat mereka digiring keluar dari pesawat,” kata Kittikachorn dalam konferensi pers dikutip dari Reuters.


Sebanyak tujuh penumpang mengalami luka berat, dan 23 penumpang serta sembilan awak mengalami luka Baru saja. Enam belas orang dengan luka ringan menerima perawatan di rumah sakit dan 14 orang dirawat di bandara

Pihak Singapore Airlines (SIA) mengatakan pesawat Boeing 777-300ER tersebut membawa 211 penumpang dan 18 awak kabin.



ADVERTISEMENT

SIA mengatakan di atas Cekungan Irrawaddy di Myanmar pada ketinggian 37.000 kaki, pesawat mengalami “turbulensi ekstrem yang tiba-tiba”. Ini terjadi 10 jam setelah keberangkatan dari Heathrow. Pilot kemudian mengumumkan keadaan darurat medis dan mengalihkan pesawat ke Bangkok, lalu mendarat di Bandara Suvarnabhumi pada pukul 15.45 waktu setempat.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk Menyajikan bantuan medis yang diperlukan, dan mengirimkan Regu ke Bangkok untuk Menyajikan bantuan tambahan yang diperlukan,” kata SIA.

Kebanyakan orang mengasosiasikan turbulensi dengan badai besar, Meskipun demikian demikian jenis yang paling berbahaya Merupakan turbulensi udara jernih atau clear air turbulence. Pergeseran angin dapat terjadi di awan cirrus tipis atau bahkan di udara cerah dekat badai petir, karena perbedaan suhu dan tekanan menciptakan arus kuat di udara yang bergerak Mudah.

“Cidera akibat turbulensi parah relatif Jarang berlangsung pada jutaan penerbangan yang dioperasikan,” kata Ilmuwan penerbangan John Strickland kepada BBC.

“Meskipun demikian demikian, turbulensi yang parah bisa menjadi dramatis dan menyebabkan Cidera parah atau sayangnya dalam Perkara Hukum Hukum ini menyebabkan kematian.”

Sumber Refrensi Berita : Detik.com > Dalang Kematian Penumpang Singapore Airlines Diduga Akibat Serangan Jantung