Bisnis  

Dewan Perwakilan Rakyat Sebut Harga Asli Pertalite Pernah berlangsung Naik Jadi Rp13.500

Dewan Perwakilan Rakyat Sebut Harga Asli Pertalite Pernah berlangsung Naik Jadi Rp13.500


Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (Dewan Perwakilan Rakyat) RI Sugeng Suparwoto menyebut harga produksi BBM jenis pertalite Pernah berlangsung naik dari Rp12.400 menjadi Rp13.500 per liter.

Artinya, itu lebih tinggi Rp3.500 dibandingkan dengan harga jual pertalite di SPBU Pertamina Pada Saat ini Bahkan.

“Karena Pertalite dengan harga jual Rp10 ribu (per liter), itu harga produksinya kurang lebih Rp12.400. Bahkan akhir-akhir ini Akan segera naik merangkak kurang lebih menjadi Rp3.500. Jadi Rp13.500 harga realnya,” beber Sugeng dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (26/6) seperti dikutip dari CNBC Indonesia.


Sugeng mengatakan selisih harga jual dengan harga asli Pertalite itu bisa Menyediakan beban berat bagi Pertamina. Terutama, bila penyaluran Pertalite melebihi kuota yang Pernah ditentukan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun ini yang 31 juta kilo liter.

“Jadi setiap liternya itu kurang lebih Rp3.500 dikalikan 31 juta kiloliter. Itu untuk Pertalite di 2024 ini kita targetkan demikian. Dan prognosa yang ada itu Akan segera terlampaui tampaknya bahkan menjadi 32 juta kiloliter. Nah ini kan beban Bahkan bagi korporasi sebagaimana saya kemukakan tadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sugeng menilai perhitungan harga jual BBM di dalam negeri setidaknya Harus memperhatikan 3 aspek utama.

“Satu Merupakan kemampuan daya beli masyarakat yang implikasinya kepada Fluktuasi Harga. Kedua Merupakan kemampuan APBN kita. Ketiga jangan lupa jadi korporasi Bahkan yang mendapat penugasan dalam hal ini Merupakan Pertamina. Karena ini ketiga-tiganya Merupakan Bahkan Harus mendapat perhatian yang sangat-sangat teliti,” ungkap Ia.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting tidak membantah atau membenarkan pernyataan Sugeng tersebut. Ia hanya mengatakan Harga Bahan Bakar Minyak memang dipengaruhi banyak faktor.

Salah satunya, fluktuasi Kurs Mata Uang IDR. 

“Komponen Harga Bahan Bakar Minyak Merupakan MOPS dan Kurs. Sekalipun demikian harga Bantuan Pemerintah Pernah berlangsung ditentukan oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Pertamina sebagai operator Akan segera melaksanakan penyaluran sesuai penugasan yang diberikan pemerintah,” katanya.

Atas hal itu, Kementerian ESDM mengusulkan adanya kenaikan nilai Bantuan Pemerintah solar sekitar Rp1.000-Rp3.000 per liter pada 2025 mendatang. Adapun Bantuan Pemerintah solar pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp 1.000 per liter.

“Sampai dengan Mei 2024, dengan Bantuan Pemerintah tetap minyak solar sebesar Rp1.000/liter, besarnya kompensasi yang dialokasikan sampai dengan Mei 2024 Merupakan Rp 4.496/liter. Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan Bantuan Pemerintah Tetap untuk minyak solar sebesar Rp1.000 – Rp3.000 per liter,” katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI, beberapa waktu yang lalu.

Arifin menjelaskan kenaikan pemberian Bantuan Pemerintah untuk BBM jenis solar dalam RAPBN 2025 mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya Dikenal sebagai mengenai harga keekonomian solar yang Pada Saat ini Bahkan mencapai Rp12.100/liter.

“Hal ini Harus dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar mencapai Rp12.100/liter sedangkan Harga Jual Eceran sebesar Rp6.800/liter,” kata Ia.

Menurut Arifin minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum. Sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.

(mrh/agt)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Dewan Perwakilan Rakyat Sebut Harga Asli Pertalite Pernah berlangsung Naik Jadi Rp13.500