Bisnis  

LPEI Optimis Produk Organik Indonesia Dapat Jangkau Eropa dan AS

LPEI Optimis Produk Organik Indonesia Dapat Jangkau Eropa dan AS


Lembaga Pembiayaan Produk Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan menggiatkan Produk Ekspor produk organik, khususnya ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Kepala Divisi NIA, Trade Finance & Financing (NTF) LPEI, Berlianto Wibowo mengatakan bahwa pihaknya Menyajikan fasilitas PKE (Penugasan Khusus Produk Ekspor).

“Program PKE ini Menyajikan fasilitas pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk transaksi atau proyek yang Kemungkinan sulit dilaksanakan secara komersial, tetapi dianggap penting oleh pemerintah untuk Mendukung kebijakan atau program Produk Ekspor nasional,” papar Berlianto.


Sampai saat ini April 2024, LPEI Pernah melakukan disbursement PKE mencapai Rp15,2 triliun dengan tujuan Produk Ekspor ke lebih dari 90 negara. Sebagai salah satu upaya Mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (Pelaku Ekonomi Kecil), melalui PKE, LPEI menyalurkan bantuan per April 2024 senilai Rp1.023 miliar.

Merupakan PT Mega Inovasi Organik (MIO) sebagai salah satu debitur LPEI yang mendorong produk organik Indonesia sampai dikenal dunia. Pemilik dan Direktur MOI, Dippos Naloanro atau Anro, menyatakan mengusung visi membangun ekosistem pertanian organik.

Anro memprediksi, dalam 20 tahun ke depan, produk organik Akan segera merajai pasar. Hal itu dipelajarinya ketika Wabah Global melanda.

“Ketika permintaan pangan turun, Sekalipun produk organik di seluruh dunia tetap tumbuh 10 persen karena pasar Pernah mulai paham dan peduli tentang isu-isu kesehatan, terutama bahan-bahan kimia yang digunakan dalam sebuah produk,” katanya.

Anro menyatakan, Produk Ekspor produk organik memiliki potensi begitu besar, karena pasar internasional mencari produk yang lebih sehat dan bebas bahan kimiawi.

Untuk itu, PT MIO melanjutkan gerak menggandeng para mitra petani melalui edukasi dan pembinaan untuk melakukan sertifikasi produk organik, baik untuk pasar Produk Ekspor maupun dalam negeri.

Sampai Pada saat ini, PI MIO Pernah memiliki mitra lebih dari 2.500 petani dari Sumatera, Jawa, Bali, Sampai saat ini NTT, menghasilkan berbagai produk organik yang terintegrasi dalam satu lahan, mulai gula kelapa, buah-buahan, rempah-rempah, Sampai saat ini beras untuk pasar Produk Ekspor Eropa, AS, dan Asia.

Konsep pertanian organik terintegrasi yang dijalankan PT MIO terdiri dari satu lahan petani seluas 2 sampai 3 ribu meter persegi yang digunakan untuk menanam beragam produk organik seperti gula kelapa, buah-buahan termasuk markisa, manggis, sirsak, serta bumbu dan rempah seperti daun pandan, vanilla, jahe, kunyit, Sampai saat ini temulawak.

Perhitungan Anro, petani dengan lahan 3 ribu meter persegi bisa mendapatkan penghasilan Sampai saat ini Rp90 juta per tahun.

Tak hanya kerja sama pada sisi pengembangan hasil pertanian, Anro menyatakan bahwa PT MIO Bahkan memiliki pelatihan dan pemantauan rutin, sehingga produk yang dihasilkan petani sesuai dengan standar organik yang ditentukan.

Pada saat Pada saat yang sama, PT MIO menegaskan jaminan Akan segera terus menyerap setiap hasil produk yang Pernah menjalankan praktik pertanian berstandar organik.

Anro lalu mencontohkan, tanaman rempah endemik andaliman asal Sumut yang hanya tumbuh di sekitar Danau Toba, Rempah sejenis lada yang tumbuh liar ini sangat disukai oleh masyarakat Jerman.

Untuk memanen andaliman, petani Sangat dianjurkan memanjat pohon yang penuh duri. Perjuangan itu tak mendapat apresiasi sebagaimana mestinya, dengan penjualan seharga Rp150 ribu per kg sebelum masa panen, yang terjun bebas ke harga Rp10 ribu per kg di musim panen.

“”Saya katakan ke mitra petani di Danau Toba, andaliman ini memiliki pasar di Eropa. Kita Akan segera beli harganya empat kali lipat dari harga pasar di saat panen raya. Mereka semua riang gembira karena mereka dapat menikmati harga bagus di saat panen raya andaliman,” papar Anro.

Lebih jauh, Anro menyampaikan terima kasih atas dukungan LPEI terhadap upaya PT MIO mendorong produk organik Indonesia ke pasar dynia.

Menurut Anro, kolaborasi ini dapat ditingkatkan lagi, Dikenal sebagai dengan peran LPEI Mendukung komunitas-komunitas petani menjadi komunitas petani penghasil devisa seperti konsep di Desa Devisa LPEI yang mendorong pertumbuhan produksi dan kualitas.

“LPEI berperan dalam Mendukung eksportir seperti saya karena kecepatan mereka Menyajikan fasilitas keuangan bagi kami, dan kami terbantu,” kata Anro.

Di waktu ini, buah-buahan dan rempah asal Indonesia menjadi incaran pasar internasional. Hal itu tergambar melalui kinerja Produk Ekspor Barang Dagangan buah dan rempah Indonesia pada periode Januari-Maret 2024 yang cemerlang.

Bila produk buah-buahan dapat mencapai nilai Produk Ekspor Sampai saat ini US$262,44 juta, naik 65,37 persen YoY dari US$158,70 juta pada periode Januari-Maret 2023, maka produk rempah mencapai US$178,47 juta, meningkat 13,58 persen YoY dibandingkan periode yang sama pada 2023.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]


Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > LPEI Optimis Produk Organik Indonesia Dapat Jangkau Eropa dan AS