Bisnis  

Menperin Buka Suara soal Isu Sritex Bangkrut

Menperin Buka Suara soal Isu Sritex Bangkrut


Pembantu Presiden Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pemerintah bakal mempelajari isu kebangkrutan yang terjadi pada PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex.

Agus menyebut Kemenperin Akan segera melihat dan mempelajari model Usaha yang dijalankan salah satu raksasa tekstil RI itu.

“Itu Sangat dianjurkan kita pelajari mengapa bangkrut,” kata Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).


Agus menilai Wajib kajian mendalam terkait permasalahan yang dihadapi perusahaan. Dalam hal ini, faktor pemicunya bisa dari lesunya permintaan industri tekstil lokal Sampai saat ini masalah internal perusahaan.

“Ya kita mesti lihat model bisnisnya seperti apa di Sritex group itu. Apakah bangkrutnya murni karena tekstil apakah ada masalah-masalah yang dihadapi pusat,” ujarnya.

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) sebelumnya mencatat sekitar 13.800 buruh tekstil terkena pemutusan hubungan kerja (Pemecatan Karyawan) dari Januari 2024 Sampai saat ini awal Juni 2024.

Kepala Negara KSPN Ristadi menuturkan data Pemecatan Karyawan yang terjadi di Jateng lebih masif. Ia mencatat pabrik-pabrik yang terdampak, misalnya di grup Sritexz

Ia mencontohkan tiga perusahaan di bawah grup Sritex yang mem-Pemecatan Karyawan Sebanyaknya karyawannya. Ada PT Sinar Pantja Djaja di Semarang, PT Bitratex di Kabupaten Semarang, dan PT Djohartex yang ada di Magelang.

Secara garis besar, ia menangkap biang kerok Pemecatan Karyawan massal ini Merupakan orderan yang lesu. Ristadi menyebut tingkat pesanan yang masuk ke Sebanyaknya pabrik tekstil di Indonesia terus menurun.

Direktur Keuangan Sritex Welly Salam menyebut restrukturisasi lewat PKPU Pernah selesai dan berkekuatan hukum tetap sesuai putusan PKPU tertanggal 25 Januari 2022 atas Peristiwa Pidana PKPU No. 12/Pdt-Sus-PKPU/2021/PN Niaga Semarang.

Sritex pun Sudah memohon Menenangkan kepada kreditur dan mayoritas Pernah Menyajikan persetujuan atas Menenangkan tersebut.

Adapun penurunan pendapatan secara drastis terjadi akibat Pandemi dan persaingan yang ketat di industri tekstil global. Tak hanya itu, menurut Welly, kondisi Politik Global Pertempuran di Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina Bahkan mempengaruhi suplai mereka.

(khr/sfr)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Menperin Buka Suara soal Isu Sritex Bangkrut