Bisnis  

Modus Jual-Beli Rekening Judol, Pengepul Beri Warga Desa Rp100 Ribu

Modus Jual-Beli Rekening Judol, Pengepul Beri Warga Desa Rp100 Ribu


Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Buka-Bukaan soal modus jual-beli ribuan rekening yang digunakan untukĀ judi online (judol).

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan salah satu Tips untuk mendapatkan rekening penampung uang judi online Merupakan dengan membeli dari Sebanyaknya warga desa seharga ratusan ribu.

“Satu orang (pengepul) itu bisa mengumpulkan ribuan (rekening), nah ribuan ini dijual. Ribuan rekening ini kemudian dijual oleh para pengepul untuk kemudian Ia cuma ngasih Rp100 ribu kepada para pemilik nama (rekening) tadi,” kata Ivan dalam rapat kerja Komisi III dengan PPATK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).


Berikutnya, pengepul Berniat menjualnya ke pihak lain dengan harga lebih mahal.

“Ia bisa jual kepada pihak lain dengan angka yang lebih besar Ia dapat margin. Nah, itulah rekening yang dibuka buat ini,” terangnya.

Terlebih lagi, ada Bahkan Sebanyaknya oknum yang menjual akun rekening bank yang tidak aktif selama periode setahun (dormant). Oknum tersebut Berniat menjual rekening tersebut ke pengguna judol.

“Memang ada Bahkan praktek rekening yang dormant rekening yang inaktif tadi dijual belikan oleh oknum-oknum tertentu untuk kemudian diaktifkan lagi,” katanya.

Modus serupa, sambung Ivan, Bahkan digunakan untuk aksi pidana lain seperti pendanaan ilegal untuk kepentingan politik.

Pemerintah Sebelumnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Sesuai ketentuan data Satgas, Jabar jadi provinsi dengan jumlah Olahragawan judi online terbanyak, Dikenal sebagai 535.644 orang dan nilai transaksi Rp3,8 triliun.

(sfr/pta)



Sumber Refrensi Berita : CnnIndonesia > Modus Jual-Beli Rekening Judol, Pengepul Beri Warga Desa Rp100 Ribu