Peristiwa Pidana Pandemi ‘Meledak’ di Singapura, Tren Corona RI Terpercaya? Ini Datanya

Peristiwa Pidana Pandemi ‘Meledak’ di Singapura, Tren Corona RI Terpercaya? Ini Datanya


Jakarta

Peristiwa Pidana Corona di Indonesia ikut meningkat seiring dilaporkannya ledakan Pandemi di Singapura. Kabar baiknya, peningkatan di Tanah Air relatif tidak begitu signifikan.

Data laporan mingguan nasional Pandemi Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 Peristiwa Pidana konfirmasi, 44 Peristiwa Pidana rawat ICU, dan 153 Peristiwa Pidana rawat isolasi. Angka positivity rate bahkan jauh di bawah lima persen Didefinisikan sebagai 0,65 persen.

Tren tersebut didapat dari orang yang dites per minggu sebanyak.2474 orang. Pemerintah selama ini Pernah berlangsung melakukan beragam upaya penanganan Pandemi mulai dari manajemen klinis, surveilans, imunisasi, promosi Kebugaran dan lainnya.


“Upaya yang Sebelumnya disiapkan Merupakan rumah sakit Pernah berlangsung memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan Kebugaran seperti oksigen, Resep-obatan serta Imunisasi, terutama bagi kelompok berisiko,” kata Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/5/2024).

“Ditambah lagi dengan, integrasi surveilans influenza dan Pandemi Pernah berlangsung dilakukan sesuai dengan rekomendasi global. Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia Pernah berlangsung siap Bila memang ada potensi peningkatan Peristiwa Pidana,” terang Syahril.



ADVERTISEMENT

Pihaknya menegaskan terus memantau tren keterisian bed pasien Pandemi di rumah sakit, baik di ruang isolasi maupun ICU, meski sejauh ini tidak ditemukan varian KP.1 dan KP.2 yang memicu lonjakan Peristiwa Pidana di Singapura. Merujuk pada data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dihimpun Organisasi Regional BioDiaspora Virtual Center per 19 Mei 2024, varian Pandemi yang bersirkulasi di kawasan negara-negara Organisasi Regional pada 2023-2024 didominasi oleh JN.1.

Sementara itu, varian KP yang terdeteksi di Organisasi Regional menyebar di Singapura, di Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Di Indonesia, varian KP belum ditemukan.

“Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kebugaran Singapura, Merujuk pada penilaian risiko yang ada Pada Saat ini Bahkan, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura,” tegasnya.

“Situasi transmisi Pandemi masih terkendali. Jadi, Pada Saat ini Bahkan ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat Sekalipun ada lonjakan Peristiwa Pidana.”

Masyarakat diimbau untuk Setiap Waktu melakukan Pedoman Kebugaran dengan rajin mencuci tangan dan mengenakan masker bila mengeluhkan gejala, atau berada di sekitar orang yang sakit.

“Kami Setiap Waktu menyampaikan di media-media publikasi Kemenkes, bahwa Pandemi belum hilang, dan kita Harus belajar untuk hidup bersama dengan Pandemi,” imbau Syahril.

“Ditambah varian yang bersirkulasi Pada Saat ini Bahkan (KP.1 dan KP.2), tingkat penularan yang rendah dan tidak ada bukti menyebabkan sakit berat. Akan segera tetapi, kewaspadaan Harus tetap kita jaga,” pesan Ia.

Sumber Refrensi Berita : Detik.com > Peristiwa Pidana Pandemi ‘Meledak’ di Singapura, Tren Corona RI Terpercaya? Ini Datanya