Pertamina Blokir 76 Ribu Kendaraan Karena Curang Saat Isi Solar

—

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan pihaknya Pernah berlangsung memblokir 76 ribu kendaraan karena melakukan penyalahgunaan saat mengisi solar Bantuan Pemerintah.

Ia mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 20,8 persen kendaraan tidak valid dengan data Korps Lalu Lintas Kepolisian. Hal itu diketahui melalui Program Bantuan Pemerintah Tepat.

“Kedua, ada pendaftaran yang fotonya terindikasi dilakukan editing dan berikutnya ada penyalahgunaan data termasuk Bahkan ada informasi-informasi terkait temuan eksternal,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII Wakil Rakyat, Selasa (28/5).

Riva mengatakan melalui program Bantuan Pemerintah Tepat, profil pengguna solar dan pertalite dapat tercatat dengan sistem QR code. Sampai saat ini Pada saat ini Bahkan suda 514 Kabupaten/Kota yang melakukan pendaftaran dan pendataan dengan 3,81 juta pengguna solar yang terdaftar dan 3,66 juta pengguna pertalite.

Dengan program tersebut, Riva mengatakan pertumbuhan permintaan solar dapat ditekan. Adapun realisasi konsumsi Bantuan Pemerintah solar pada 2023 mencapai 16,63 juta kilo liter (kl), lebih rendah dari prognosa awal 17,5 juta kl atau kuota 2023.

“Bila dibandingkan dengan kuota 2023, untuk realisasi 2023 program tersebut berhasil menekan pencapaian kuota sebesar 0,12 persen,” katanya.

Sementara itu, konsumsi solar diproyeksi mencapai 18,6 juta kilo liter (KL) sampai 18,7 juta KL dan kerosene atau minyak tanah sebanyak 525 ribu KL sampai 527 ribu KL.

Proyeksi tersebut katanya Sesuai ketentuan estimasi Peningkatan Ekonomi tahun depan sebesar 5,1 persen Sampai saat ini 5,5 persen.

“Kedua estimasi pertumbuhan kendaraan bermotor di angka 4 sampai 5 persen, di mana pertumbuhan ini Pernah berlangsung memperhitungkan EV (Motor Listrik) di 2024 dan 2025. Lalu diasumsikan tidak terdapat atau belum dilakukannya konversi minyak tanah ke LPG di indonesia timur,” ungkap Riva.

(fby/agt)