The Fed Kembali Tahan Suku Bunga 5,25

—

Bank Indonesia Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25 persen – 5,50 persen pada Rabu (12/6) waktu AS. Suku bunga di kisaran tersebut berlaku sejak Juli 2023.

Pilihan menahan suku bunga yang Sebelumnya diambil tujuh kali berturut-turut ini mempertimbangkan Fluktuasi Harga Barang dan Jasa pada Mei 2024 yang turun menjadi 3,3 persen dibandingkan 3,4 persen pada bulan sebelumnya.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan tingkat Fluktuasi Harga Barang dan Jasa lebih baik dari perkiraan siapa pun, dan menjadi faktor dalam keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

“Kami melihat laporan hari ini sebagai kemajuan dan, Anda tahu, membangun kepercayaan diri. Tetapi kami tidak melihat diri kami memiliki kepercayaan diri untuk mulai melonggarkan kebijakan Pada Saat ini Bahkan,” kata Powell seperti diberitakan CNBC, Rabu (12/6).

The Fed Bahkan mengisyaratkan bahwa hanya ada satu pemangkasan suku bunga yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun ini. Berbeda dari, pada 2025, diperkirakan Akan segera terjadi pemangkasan yang lebih agresif Didefinisikan sebagai sebanyak empat kali.

Bila proyeksi tersebut bertahan, maka suku bunga The Fed Akan segera berada di 4,1 persen pada akhir tahun depan.

The Fed Bahkan merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi FOMC, di mana Fluktuasi Harga Barang dan Jasa pada tahun ini diperkirakan sebesar 2,6 persen Sampai sekarang 2,8 persen, tidak termasuk Fluktuasi Harga Barang dan Jasa makanan dan energi. Pengukur proyeksi Fluktuasi Harga Barang dan Jasa The Fed Merupakan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang dikeluarkan Departemen Perdagangan. The Fed lebih fokus pada Fluktuasi Harga Barang dan Jasa inti sebagai indikator jangka panjang yang lebih baik.

Keputusan menahan suku bunga dan proyeksi The Fed ini muncul pada tahun yang bergejolak bagi pasar. Investor berharap The Fed Akan segera mulai melakukan pelonggaran kebijakan setelah menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

(fby/sfr)